Pembuatan suppositoria secara umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Bahan dasar yang digunakan supaya meleleh pada suhu tubuh atau larut dalam cairan yang ada dalam rectum. Obatnya
supaya larut dalam bahan dasar apabila perlu dipnaskan. Bila obatny
sukar larut dalam bahan dasar maka harus diserbuk halus. Setelah
campuran obat dan bahan dasar meleleh dan mencair, dituangkan dalam
cetakan suppositoria dan didinginkan. Cetakan tersebut dibuat dari besi
dan dilapisi nikel atau dari logam lain, ada juga yang dibuat dari
plastik. Cetakan ini mudah dibuka secara longitudional untuk
mengeluarkan supositoria. Untuk mencetak basila dapat digunakan tube
gelas atau gulungan kertas.
Isi berat suppositoria dapat ditentukan dengan percobaan seperti berikut:
- menimbang obat untuk sebuah suppositoria
- mencampur obat tersebut dengan sedikit bahan dasar yang telah dilelehkan.
- memasukkan campuran tersebut dalam cetakan.
- menambah bahan dasar yang telah dilelehkan sampai jenuh.
- mendinginkan cetakan yang bersi campuran tersebut, setelah dingin suppositoria dikeluarkan dari cetakan dan ditimbang.
- berat suppositoria dikurangi berat obatnya marupakan berat bahan dasr yang harus ditambahkan.
- berat jenis obat dapat dihitung dan dibuat seragam.
Untuk menghindari masa
yang hilang maka selalu dibuat berlebih dan untuk menghindari masa yang
melekat pada cetakan maka cetaan sebelumnya dibasahi dengan parafin,
minyak lemak, spritus saponatus (soft soap liniment). Yang terakhir
jangn digunakan untuk suppositoria yang mengandunggaram logam, karena
akan beraksi dengan sabunnya dan sebagai pengganti dapat digunakan
larutanoleum ricini dalam etanol.
Untuk suppositoria dengan bahan dasar PEG dan tween tidak perlu bahan
pelicin karena pada pendinginan mudah lepas dari cetakan karena
mengkerut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar