widgeo.net

Sabtu, 06 Oktober 2012

8 Permasalahan Dalam Pembuatan Sediaan Tablet

Dalam pembuatan tablet terdapat beberapa permasalahan. Berikut akan dijelaskan beserta cara penyelesaiannya:

1. Lengket pada Cetakan
Manifestasinya :
  • Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
  • Bunyi keras pada mesin
  • Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitam
Penyebab :
  • Antiadheren kurang
  • Lubrikan kurang atau tidak tepat
  • Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.
  • Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.
  • Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam masalah pencetakan, contoh :Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).
Penyelesaian Masalah :
  • Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
  • Penggantian lubrikan yang cocok
  • Memperbaiki distribusi lubrikan dengan pengayakan melalui ayakan mesh 30 dan mencampurnya dengan granul
  • Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet menjadi kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya pas, dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.
  • Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada punch, maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
  • Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humiditas rendah karena khusus untuk bahan aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran eutektik semakin mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat, dimana asam klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. Oleh karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
  • Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.
2. Lengket pada punch (sticking, picking & filming)
Sticking
Terjadi karena pengeringan/ lubrikan yang tidak sesuai, akibatnya permukaan tablet melekat pada bagian muka punch sehingga muka tablet nampak goresan
Picking
Adalah lekatan lekatan di mana sebagian kecil granul lengket pada muka punch dan terus bertambah pada setiap revolusi pengempaan, menimbulkan lekukan-lekukan pada muka tablet
Filming
Adalah pembentukan lambat dari picking dan pada sebagian besar dikarenakan kandungan lembab granul berlebihan, kelembaban dan suhu ruang yang tinggi atau muka punch aus (hilang pelumasan).
Penanggulangannya :
  • Menurunkan ukuran granul
  • Mengganti/ mengurangi lubrikan
  • Tambah adsorben (silika, avicel, Al(OH)3)
  • Memoles muka punch sehingga adhesivitas tablet dan pons sangat kecil
  • Membersihkan dan menyalut muka punch dengan minyak mineral
3. Capping/Laminating
Capping : bagian atas tablet terpisah dari bagian utamanya
Laminating : tablet memisah dan menjadi 2 bagian saat proses pengeluaran dari die
Penyebab :
  • Terjebaknya udara dalam granul sehingga tertekan dalam die selama pengempaan dan kemudian mengembang pada saat gaya kempa dilepaskan (Jeratan udara disebabkan jumlah fine dalam granul)
  • Kadar air granul terlalu tinggi
  • Terlalu banyak/ terlalu sedikit lubrikan
  • Punch dan die masih baru sehingga menyatu sangat rapat pada saat pengempaan (gaya tekan terlalu besar)
  • Zat pengikat yang kurang tepat.
Penanggulangannya :
  • Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak cocok.
  • Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, Metilselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
  • Mengganti prosedur granulasi
  • Mengganti atau meningkatkan/ menurunkan jumlah lubrikan
  • Mengurangi diameter punch sampai 0,0005 – 0,002 inchi (bergantung ukurannya)
4. Chipping/ Retakan (Cracking)
Chipping : tablet rusak di bagian tepi
Penyebab:
  • Mesin/ pengaturan stasion tidak tepat
  • Masalah mirip dengan capping, laminating
  • Retak biasanya pada bagian tengah atas tablet karena pengembangan tablet saat gaya kompresi dilepaskan
  • Terjadi jika menggunakan deep concave punch
Penyelesaian :
  • Punch dan die supaya di poles
  • Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul.
  • Diganti punch dan die
  • Tambahkan pengikat kering
  • Kurangi jumlah fine
5. Mesin berderit-derit selama proses pencetakan
Dapat disebabkan karena kurang lubrikan/ tingginya gesekan antara masa cetak dengan dinding die.
6. Totol-totol
Totol pada permukaan tablet terjadi karena terjadi migrasi warna yang tidak homogen/ hasil reaksi antar komponen dalam formula/ ukuran granul tidak sesuai dengan bobot tablet.
7. Keseragaman bobot (FI III) tidak memenuhi syarat
Penyebab pertama :
  • Aliran kurang baik
  • Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin keseragaman bobot karena adanya distribusi baru pada saat pencetakan.
  • Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama punch bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.
Penyelesaian masalah :
  • Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan distribusi ukuran granul, pengikat, granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak.
  • Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.
  • Aliran yang tidak baik dapat menyebabkan bobot tablet yang berbeda-beda. Penyebab aliran kurang baik: kandungan air tinggi sehingga adesivitas tinggi dan aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan pengikat yang tidak cocok atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas meningkat, aliran tidak baik.
Penyebab kedua : distribusi granul tidak baik.
Penyelesaian Masalah :
  • Kurangi kadar air
  • Pembuatan granul baru sehingga menyebabkan porositas kecil, distribusi granul optimal sehingga aliran bagus.
8. Keseragaman Kandungan (Suplemen FI IV)
Dilakukan bila :
  • Kadar bahan aktif dibawah 25 mg
  • Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari pada 25%
Penyebab jeleknya keseragaman kandungan :
  • Karena aliran jelek
  • Pencampuran pregranulasi tidak benar maka tentukan dulu homogenitas zat aktif dalam granul (di pabrik)
  • Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
  • Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
  • Kondisi mesin tidak benar.
Penyelesaian masalah
  • Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.
  • Kalibrasi mesin.

10 komentar:

  1. Ok.sangat membantu.tks info nya

    BalasHapus
  2. Diataa menyebutkan penyebab capping/laminating karena kadar air trllu rendah, baca turun lg kebawah penyebab capping/laminating karena kadar air terlalu tinggi. Yang bener yang gmna ya hehe

    BalasHapus
  3. Totol totol istilah lainnya mottling

    BalasHapus
  4. Capping berbeda dengan laminating, capping terbelahnya bagian 5ablet di bagian tepi,, swdangkan laminating adalah keaddan tablet terbelah menjadi 2

    BalasHapus
  5. Makanya, setakan daftar pustaka🤣. Skakmattt

    BalasHapus
  6. Mksh bnyk, sangat membantu sy 🙏

    BalasHapus