widgeo.net

Sabtu, 06 Oktober 2012

Metode Granulasi Basah

Granulasi Basah merupakan salah satu metode pembuatan tablet, metode ini memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi massa tablet dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian massa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat/pengikat sebagai pengganti pengompakan, teknik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk
atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat sampai titik optimal bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat dalam jumlah yang optimal. Gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja.
Jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat. Setelah pengeringan, granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Keuntungan metode granulasi basah :
  • Memperoleh aliran yang baik
  • Meningkatkan kompresibilitas
  • Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
  • Mengontrol pelepasan
  • Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
  • Distribusi keseragaman kandungan
  • Meningkatkan kecepatan disolusi
Kekuranganmetode granulasi basah:
  • Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi
  • Biaya cukup tinggi
  • Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar